Pages

Jumat, 19 November 2010

Gw Suka Makan

Gak tau kenapa gw itu suka banget yang namanya liat kuliner, padahal aslinya gw bukan orang yang bisa makan banyak. Tapi gw cukup kritis dalam memilih makanan. Gak harus mahal, yang penting enak dan bersih... Gw suka ngemilll

Kl lagi liat foto makanan tuch, gw suka bisa berlama-lama... hummm slurp slurp slurp, dan gw punya feeling yang dibilang cukup baik dalam memilih makanan..... taste gw itu agak istimewa.. hahahahah :P

Gw gak suka hewan berkaki empat dan gw juga bukan pemakan manusia yaaa... gw hanya makan ayam (unggas lainnya gak suka) trus seafood, ikan2an (kecuali ikan mas dan patin), sayur-sayuran (hampir semua jenis sayur gw suka), terutama cabeeeeee.... haduhhhhh gw tuch doyan banget ma yang namanya tumbuhan ini, hampir disetiap jenis makanan gw, ni cabe harus ikut meramekan (kl bisa dibilang dia itu merupakan bahan utama masakan).  Pernah suatu hari gw beli gorengan pada waktu harga cabe mencapai 60rb... hiks gw cuma dikasih 1 biji untuk 1 gorengan... huaaaaaa tersiksa... trus gw minta lagi tuch cabe rawitnya.. ehh dia dengan ketusnya cabe mahal mba, akhirnya gw dengan relanya bayar untuk cabenya doank... n satu lagi gw juga pernah sampe beli sambel bubur ayam gara-gara abangnya nda mau kasih lagi krn cabenya mahal, jd jatah satu mangkok cuma satu sendok kecil.. xixixixixix :P

Untungnya my kumi (anak gw) suka pedes juga, jadi kl beli makanan ya cocok dech... Tapi dia suka daging kambing, nah gw gak suka.. jd kl dia makan sate kambing or makanan yang berbau kambing, langsung gw suruh jauh-jauh.. tapi dia suka jahil, malah berusaha cupcupcucp gw... khan bauuuuu wedhuss hiks :(

Oh ya gw juga punya temen yang berhasil gw pengaruhi kadar kepedasannya see disini hahahah dia udah terkontaminasi gw, dulunya dia itu gak terlalu doyan pedes, cuma sekarang kl makan mie ayam udah mulai menggila kaya gw, .... abang minta lada, minta sambel, minta saos, minta kecap asin, dlll (cerewet yaaa)...

Oh ya, gw suka juga dengan makanan yang berbahan tahu, keju dan coklat (kecuali eskrim coklat nda terlalu gw suka).. Ow ow ow ow... gw suka makanannnnnnn :P

Salam kuliner
cacarani

Kamis, 18 November 2010

Ayam Bumbu Lali Putu (Gresik)

Ungkepan Ayam 
Empuk terasa hingga ke tulang.... :)

(Foto diambil dari Majalah Selera edisi Mei 1997)
Resep Asli  : Ny. AR. Wahid (My. Grand Mother) => 
bukan Gusdur ya.. Kel aku namanya AR Wahid juga

Bahan:
1 kg (1 ekor) ayam kampung muda, cuci bersih potong sesuai selera
1 buah jeruk nipis, peras
3 sdm minyak untuk menumis
6 sdm kecap manis
150 ml air
1 sdm gula
1/2 sdt garam
1/2 sdt merica halus
bawang goreng untuk taburan

Bumbu yang dihaluskan:
7 buah bawang merah
5 siung bawang putih


Cara Membuat :
  1. Perciki ayam dengan air jeruk nipis, biarkan beberapa saat
  2. Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum
  3. Masukan ayam, aduk rata. Tuangi kecap manis, dan masukan air, tutup biarkan air asat dan ayam matang.
  4. Masukan garam, gula, merica halus, aduk2 hingga kering
  5. Sajikan dengan taburan bawang goreng
Untuk 6 orang

Salam Kuliner :)
cacarani

Mencicipi Olahan Gresik

Semilir angin dengan deburan ombak sangat indah dipandang saat menjelang sore. Kota Gresik yang berada di pesisir Jawa Timur, dikenal karena Kota Semen dan Religi nya. Koleksi boga yang beragam, tak kalah menarik untuk dinikmati. Aneka bumbu dan rempak banyak digunakan pada ragam olahan lauk pauknya.

Paduan selaras dari bumbu segar dan rempah menyengat dengan guyuran santan yang kental. Seperti:
1. Terik Tempe Santan
2. Keblo Daging
3. Landing Telur
4. Dodo Sere
5. Nasi Belawu

Kelezatannya... ehmmmm jangan ditanya... Dan masih banyak lainnya :)

Resep ini saya miliki dari warisan keluarga saya (Almrh. Nenek saya) yang hobi masak. Resep ini juga pernah dimuat di Majalah Selera edisi Mei 1997. Ceritanya lagi bongkar2 gudang ehhh ketemu majalah lama warisan dari nenek.. seneng dech.. ya udah supaya lebih berguna aku upload aja di Blog..

Big thanks to Majalah Selera dan Retno Catering yang telah menguji coba resep warisan ini :)


Salam Kuliner :)
cacarani

Jumat, 12 November 2010

Ayam Goreng Tepung Ala NCC




pake resep Bu Fat n Pawon Omah (terimakasih untuk resepnya yaa) aku sedikit modif nich:

Bahan :
1/2 kg ayam, cuci bersih kemudian di beri dengan garam, gula (madu), bawang putih dan lada

Tepung bumbu :
1/2 kg tepung protein sedang
2 sdm tepung maizena (diresep pake tepung sagu)
1/2 sdt soda kue
1/2-1 sdt garam (disesuaikan seleranya, sambil dicip2 kadar keasinannya, jgn terlalu asin krn di ayam dan dibahan pencelup sudah dikasih garam)
1/2 sdt lada bubuk
1 sdt penyedap rasa ayam (aku pake royco)
1/4 sdt kunyit bubuk

Bahan Pencelup:
1 btr telur
1/4 sdt garam
500 ml air

1 siung bawang putih rajang halus
1/4 sdt lada bubuk (kalo suka pedes tambahin lagi juga boleh)
1 sdm bubuk penyedap rasa ayam (aku pake royco)

1 sdm tepung bumbu


Cara membuat

  1. Bumbu celup : kocok telur + penyedap rasa ayam + bawang putih, kemudian masukan tepung bumbunya dan Tambahkan air, aduk rata.
  2. Tepung bumbu : aduk semua bahan kering
  3. Gulingkan ayam dalam tepung bumbu lalu celup sebentar dalam bumbu celup. Gulingkan lagi dalam tepung sambil ditekan2 kemudian diamkan sebentar (kurleb 5 menit). lalu Celup lagi dalam bumbu celup, lalu gulingkan kembali kedalam tepung. Lakukan sampai ayam habis. jika ingin tepung lebih tebal ulangi kembali atau hingga ketebalan tepung yg diinginkan.
  4. Panaskan minyak dlm wajan (harus kerendem). tepuk2 ayam yang sudah bertepung dengan ayam lain (kaya di bentur2 antara ayam dengan ayam gitu) baru dimasukkan dlm wajan agar tercipta tekstur tepung spt di KFC. Goreng hingga kuning kecoklatan. Angkat. Sajikan

sumber (resep asli Bu Fat dan Pawon Omah) + modifikasi

Note : pake baskom agak lebar untuk tepung bumbu dan bumbu celup biar gulingin ayamnya rata + bisa sekaligus. Oh ya.. dengan bahan segitu masih ada sisa bahannya loh...., berarti masih bisa ditambah ayamnya.

Oh ya maamnya ditemenin sama :

Honey Lemon Tea


semoga cocok ya...........

Salam ayam goreng
cacarani

Rabu, 10 November 2010

Sosis Lumpur :)






Sarapan pake sosis asapnya Rumah Asap, diolah dengan bumbu lumpur pedas.. hummm yummyyy :)


Resepnya menyusul yaaa :P

Senin, 18 Oktober 2010

Manajemen Konflik



Konflik Kerja Antara Lini dan Staff


I.         Pendahuluan
1.    Definisi Konflik Kerja
Konflik biasanya timbul dalam organisasi sebagai hasil adanya masalah-masalah komunikasi hubungan pribadi atau struktur organisasi.

Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua atau lebih pihak.

Konflik organisasi (organizational conflict) adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota–anggota atau kelompok-kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau karena  kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi.

Konflik adalah suatu pertentangan yang terjadi antara apa yang diharapkan oleh seseorang terhadap dirinya, orang lain, organisasi dengan kenyataan apa yang diharapkan.

2.    Penyebab Konflik
a.    Komunikasi:
Salah pengertian yang berkenaan dengan kalimat, bahasa yang sulit dimengerti, atau informasi yang mendua dan tidak lengkap, serta gaya individu manager yang tidak konsisten.
b.    Struktur:
Pertarungan kekuasaan antar departemen dengan kepentingan-kepentingan atau sistem penilaian yang bertentangan, persaingan untuk memperebutkan sumber daya yang terbatas, atau saling ketergantungan dua atau lebih kelompok-kelompok kegiatan kerja untuk mencapai tujuan mereka.
c.    Pribadi:
Ketidaksesuaian tujuan atau nilai-nilai sosial pribadi karyawan dengan prilaku yang diperankan pada jabatan mereka, dan perbedaan dalam nilai-nilai persepsi.

Dalam organisasi klasik, ada empat daerah struktural dimana konflik sering timbul, yaitu :
a.    Konflik Hierarki:
Yaitu konflik antara berbagai organisasi. Contohnya, konflik antara Komisaris dengan Direktur Utama, Pemimpin dengan karyawan, Pengurus dengan Anggota Koperasi, Pengurus dengan Manajemen, dan Pengurus dengan Karyawan.
b.    Konflik Fungsional:
Yaitu konflik antar berbagai departemen fungsional organisasi. Contohnya, konflik yang terjadi antara bagian Produksi dengan bagian Pemasaran, bagian Administrasi Umum dengan bagian  Personalia.
c.    Konflik Lini Staff:
Yaitu konflik yang terjadi antara pimpinan unit dengan staff-nya terutama staff yang berhubungan dengan wewenang/otoritas kerja. Contohnya, Karyawan Staff tidak formal mengambil wewenang berlebihan.
d.    Konflik Formal Informal:
Yaitu konflik antara organisasi formal dan informal. Contohnya, Pemimpin yang menempatkan norma yang salah pada organisasi.

Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi, yaitu:
1.    Konflik dalam diri individu:
Terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya. Bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya.

2.    Konflik antar individu dalam organisasi yang sama:
Hal ini sering diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan kepribadian. Konflik ini berasal dari adanya konflik antar peranan (seperti antara manajer dan bawahan).

3.    Konflik antar individu dan kelompok:
Berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh seorang individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar norma-norma kelompok.

4.    Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama:
Karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok.

5.    Konflik antar organisasi:
Timbul karena sebagai bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, dan jasa, harga-harga lebih rendah dan penggunaan sumber daya lebih efisien.

Penyebab terjadinya konflik kerja dalam organisasi antara lain:
1.    Koordinasi kerja yang tidak dilakukan
2.    Ketergantungan dalam pelaksanaan tugas
3.    Tugas yang tidak jelas (tidak ada deskripsi jabatan)
4.    Perbedaan dalam otorisasi pekerjaan
5.    Perbedaan dalam memahami tujuan organisasi
6.    Perbedaan persepsi
7.    Sistem kompetensi insentif (reward)
8.    Strategi pemotivasian tidak tepat

Secara teoritis, Manajemen Konflik dapat dilakukan dengan cara antara lain:
1.    Pemecahan masalah (problem solving)
2.    Tujuan tingkat tinggi (lips ordinate Goal)
3.    Perluasan Sumber (expansion of resources)
4.    Menghindari Konflik (avoidance)
5.    Melicinkan konflik (smoothing)
6.    Perintah dari wewenang (authoritative commands)
7.    Mengubah variable manusia (altering the human variable)
8.    Mengidentifikasikan musuh bersama (identifying a common enemy)


II.        PEMBAHASAN / POKOK MASALAH (Konflik Lini dan Staff)
Contoh konflik organisasi yang terjadi pada salah satu Unit Usaha PT. Nugra Santana (Holding) adalah konflik antara anggota-anggota lini dan staff.

Perbedaan pandangan para anggota lini dan staff yang dapat menimbulkan konflik di antara mereka, walaupun perbedaan-perbedaan tersebut juga dapat meningkatkan efektifitas pelaksanaan tugas-tugas mereka.



Pandangan-pandangan dari Lini dan Staff, sbb:
1.    Pandangan Lini:
a.    Staff melangkahi wewenangnya, karena manajer garis merupakan pemegang tanggung jawab atas hasil akhir, mereka cenderung menolak rongrongan staff dan wewenangnya.
b.    Staff tidak memberi nasehat yang bermanfaat, para anggota staff sering tidak terlibat dalam kegiatan operasional harian yang dihadapi oleh para anggota lini, sehingga saran-sarannya sering tidak terpakai.
c.    Staff menumpang keberhasilan Lini, para anggota staff sering lebih dekat dengan manajer puncak dibandingkan orang-orang Lini, sehingga dapat mengambil keuntungan atas posisi mereka.
d.    Staff memiliki pandangan sempit, sehingga mempunyai pandangan terbatas dan kurang dapat merumuskan sarannya atas kebutuhan dan tujuan organisasi keseluruhan.

2.    Pandangan Staff:
a.    Lini kurang memanfaatkan staff, Manajer Lini menolak bantuan staff ahli, karena mereka ingin mempertahankan wewenangnya atas bawahan atau karena mereka tidak berani secara terbuka mengakui bahwa mereka membutuhkan bantuan. Sebagai akibatnya, staff hanya diminta bantuannya bila situasi benar-benar sudah kritis.
b.    Lini menolak gagasan-gagasan baru, anggota staff biasanya yang pertama berkepentingan dengan menggunakan inovasi dalam bidang keahlian mereka. Manajer garis mungkin menolak perubahan-perubahan tersebut.
c.    Lini memberi wewenang terlalu kecil kepada staff. Anggota staff sering merasa bahwa mereka mempunyai penyelesaian masalah-masalah yang paling baik dalam spesialisasinya. Oleh sebab itu mereka kecewa bila saran-sarannya tidak didukung dan diimplementasikan oleh manajer lini.

Beberapa faktor dapat menimbulkan berbagai konflik diantara departemen dan orang-orang lini dan staff. Faktor-faktor tersebut meliputi:
1.    Perbedaan umur dan pendidikan
Orang-orang lini biasanya lebih muda dan lebih berpendidikan daripada orang-orang staff sehingga menimbulkan "generation gap".

2.    Perbedaan tugas
Orang lini lebih teknis dan generalis, sedang staff lebih cenderung spesialis. Hal ini dapat menimbulkan kejadian-kejadian sebagai berikut:
b.    Karena staff sangat spesialis, mungkin menggunakan istilah-istilah dan bahasa yang tidak dipahami orang lini.
c.    Orang lini mungkin merasa bahwa staff spesialis tidak sepenuhnya mengerti masalah-masalah lini dan menganggap mereka tidak dapat menerapkan dan mengerjakannya.

3.    Perbedaan sikap
Ini tercermin pada :
a.    Orang staff cenderung memperluas wewenangnya dan cenderung memberikan perintah-perintah kepada orang lini untuk membuktikan eksistensinya.
b.    Orang staff cenderung merasa yang paling berjasa untuk gagasan-gagasan yang diimplementasikan oleh lini, sebaliknya orang lini mungkin tidak menghargai peranan staff dalam membantu pemecahan masalah-masalahnya.
c.    Orang staff selalu merasa dibawah perintah orang lini, dilain pihak orang lini selalu curiga orang staff ingin memperluas kekuasaannya.

4.    Perbedaan Posisi
Manajemen puncak mungkin tidak mengkomunikasikan secara jelas luasnya wewenang staff dalam hubungannya dengan lini. Padahal organisasi departemen staff ditempatnya relatif pada posisi tinggi dekat manajemen puncak. Departemen lini dengan tingkatan lebih rendah cenderung tidak suka dengan hal tersebut.

Untuk menghapuskan konflik-konflik tersebut, manajemen puncak harus secara jelas menyampaikan delegasi departemen-departemen staff. Lebih dari itu, supaya efektif, departemen-departemen staff harus menyadari bahwa pekerjaan mereka adalah "to sell, not to tell" artinya "menjual" kepada departemen-departemen lini gagasan-gagasan mereka, bukan "memberitahu" mereka bagaimana menjalankan fungsi.

Bagaimanapun juga staff spesialis perlu ditambahkan dalam organisasi untuk membantu kerja lini agar lebih efektif. Disamping itu dunia bisnis modern berkembang semakin kompleks, dan semua manajer tidak akan menguasai semua kecakapan, pengetahuan maupun keterampilan. Kegiata-kegiatan tertentu mungkin tidak efisien bila dikerjakan oleh orang lini, dsb.


III.      PENANGGULANGAN / PENYELESAIAN MASALAH
Berbagai cara yang diambil oleh Perusahaan agar dapat mengurangi konflik antara Lini dengan Staff adalah dengan membuat suatu ketentuan2 sbb:
1.    Tanggung jawab lini dan staff harus ditegaskan.
Secara umum, para anggota lini bertanggung jawab atas keputusan-keputusan operasional organisasi, atau dengan kata lain, mereka harus bisa menerima, mengubah, atau menolak saran-saran ahli. Dilain pihak, para anggota staff harus bebas untuk memberikan saran bila mereka merasa hal itu diperlukan tidak hanya bila anggota lini memintanya.

2.    Mengintegrasikan kegiatan-kegiatan lini dan staff.
Saran-saran staff akan lebih realistis bila dikonsultasikan terlebih dahulu dengan anggota lini dalam proses penyusunan saran-saran mereka. Konsultasi staff-lini ini juga akan membuat para anggota lini bersedia mengimplementasikan gagasan-gagasan staff.

3.    Mengajarkan lini untuk menggunakan staff.
Manajer lini akan lebih efektif memanfaatkan keahlian staff bila mereka mengetahui kegunaan staff spesialis bagi mereka di perusahaan.

4.    Mendapatkan pertanggung-jawaban staff atas hasil-hasil.
Para anggota lini akan lebih bersedia melaksanakan saran-saran staff bila para anggota staff ikut bertanggung jawab atas kegagalan yang terjadi. Pertanggung-jawaban ini juga akan membuat para anggota staff lebih berhati-hati dalam menyusun saran-saran mereka.

IV.      KESIMPULAN DAN SARAN
Konflik dapat saja terjadi pada setiap organisasi, pada kasus yang saya bahas tersebut diatas, konflik dapat diminimalisasi jika komunikasi berjalan dengan baik. Sarana Manajer Umum adalah untuk menampung keluhan-keluhan yang terjadi di perusahaan agar setiap masalah dapat cepat di tanggulangi sebelum terjadinya masalah yang lebih besar.

Disamping membuat SOP yang cukup jelas dan dapat dipertanggung jawabkan, perlu juga di perusahaan secara berkala merubah struktur oraganisasi agar tidak terjadi kejenuhan dan kecemburuan. Dapat pula dengan memberikan point reward terhadap kinerja karyawan dengan cara penilaian terhadap karyawan baik dari lini dan staff dimana tim penilainya adalah seluruh manajer dan karyawan itu sendiri. Hal ini dapat menimbulkan dampak positif bagi karyawan dan perusahaan karena sudah tentu kinerja karyawan akan lebih baik dan perusahaan akan mengalami kemajuan.


V.       PENUTUP
Konflik selalu timbul di tempat kerja dan tidak bisa dihindari, Namun pemimpin harus mengelolanya secara luwes agar irama kerja sehari-hari tidak terganggu.

Sebagai pemimpin ada beberapa  contoh strategi manajemen konflik, yaitu:

Ø  Teknik 1
Ajak orang-orang yang sedang konflik pada tujuan yang lebih tinggi. Contoh kasus, bagian anda terlibat konflik dalam menentukan kuota penjualan. Bagian keuangan menuntut penjualan setinggi-tingginya, sedangkan bagian anda menuntut dukungan biaya promoso besar-besaran. Begitu orang-orang itu kita ajak bicara pada tataran corporate, untuk tujuan yang lebih besar, mereka akan cenderung untuk berpikir lebih jernih.

Ø  Teknik 2
Memperluas sumber daya yang ada. Konflik bisa terjadi karena sumber daya yang langka yang dibutuhkan banyak orang. Contoh kasus, hanya ada satu saluran telepon untuk dua bagian. Ketika mereka akan menggunakannya, mereka saling berebut. Cara Manajemen Konfliknya yaitu menambahkan pesawat teleponnya. Ini adalah contoh yang sangat menggampangkan, namun saya harapkan anda dapat menangkap gagasannya.

Ø  Teknik 3
Penghindaran, ini yang sering dilakukan oleh orang pada umumnya. Daripada ribut dan konflik terus dengan teman kerjanya, orang itu kemudian menghindar dan berusaha untuk tidak bertatapan dengan teman kerjanya itu. Ini memang bukan cara manajemen konflik yang efektif, namun kadang, dengan penghindaran ini, pihak yang ingin konflik akan berkurang semangat untuk konfliknya.

Ø  Teknik 4
Mencari titik temu. Ketika anda sebagai pemimpin dan menemui orang yang konflik, anda dapat memakai teknik ini. Teknik ini berusaha mencari persamaan yang ada antara pihak yang terlibat konflik, sekaligus juga diperkecil perbedaan yang ada. Contoh kasus, ada konflik antara bagian pemasaran dan produksi. Daripada berdebat mengenai perbedaan fungsi kedua bagian itu, manajemen konflik dapat mencari persamaan kedua bagian itu. Misalnya, mereka sama-sama mempunyai fungsi yang penting dalam perusahaan, karena tanpa keduanya, perusahaan tidak akan bisa hidup.

Ø  Teknik 5
Kompromi, kerika anda melakukan kompromi terhadap pihak yang terlibat konflik, mungkin masing-masing pihak tidak merasa puas terhadap keputusan itu. Namun manajemen konflik ini efektif jika topik/barang yang dikonflikkan bisa dibagi dua secara adil.

Ø  Teknik 6
Pakai Power. Ini adalah cara paling kuno untuk manajemen konflik. Ketika orang yang konflik tidak mau menyudahi konfliknya, sebagai pemimpin anda gunakan kekuadaan anda untuk menyudahi konflik itu. Walau mereka tidak puas, namun karena mereka adalah bawahan anda, mau tidak mau mereka harus patuh kepada anda.

Ø  Teknik 7
Mengubah sifat-sifat orang yang konflik. Mengubah sifat orang sangatlah sukar, namun ini adalah manajemen konflik yang efektif untuk jangka panjang. Contoh, di kantor anda dijumpai karyawan yang sering bertengkar dengan karyawan lainnya. Sebagai pemimpinnya, anda ajak pelan-pelan karyawan itu untuk mengubah perilakunya. Dengan sabar anda bimbing karyawan itu, dan akhirnya ia mampu menjadi karyawan yang baik. Ketika karyawan itu sudah berubah sikapnya, konflik yang sering terjadi dibagian anda akan sangat berkurang.

Ø  Teknik 8
Ubah strukturnya. Agar bagian promosi dan bagian produksi tidak saling menyalahkan, ubahlah strukturnya. Contoh, bagian pemasaran mengeluhkan betapa sulitnya mereka menjual karena design produknya jelek, dan kualitasnya meragukan. Keluhan itu ditanggapi oleh bagian produksi dengan cara mereka membuat produk begitu karena memang tidak ada masukan dari bagian pemasaran. Sedangkan produk yang buruk, mereka mengeluh karena terjadi pemotongan anggaran produksi besar-besaran dari bagian keuangan. Agar mereka tidak saling konflik, gabung saja dua bagian itu dibawah satu departemen.

Ø  Teknik 9
Ciptakan musuh bersama. Agar mereka tidak saling konflik, ciptakan saja musuh bersama. Musuh ini dapat berupa pesaing agresif yang harus dihadapi dengan bersatu dan bukannya terpecah belah seperti sekarang ini. Musuh ciptaan dapat pula berupa kunjungan pimpinan puncak ke bagian itu yang terpaksa mereka harus bersatu padu untuk bersama-sama menyambut pimpinan itu.

Demikian tulisan saya ini, semoga dapat bermanfaat bagi orang-orang yang membacanya. P

Ref. Buku Teori Organisasi 

Pertama kali.... :)

Ini pertama kalinya aku bikin Blog.. dari dulu pengen banget bikin, ko ya nda jadi-jadi..., padahal anaknya udah duluan bikin.. hahahaha xixixixi ibunya pemalas.com.

Okelah kalo begitu, welcome to my Blog, hopefully be ur inspired


Cheers,
cacarani